Koma.id, Jakarta – Aktivis Pro NKRI Djoko Subagyo mengkritisi acara “Silaturahmi Antar Tokoh dan Elemen Perubahan Jelang 20 Oktober 2024” di kawasan Kebon Sirih, Menteng, Jakarta, Selasa (1/10/2024) yang diinisiasi oleh kritikus politik Faizal Assegaf.
“Tuntutan para tokoh yang hadir menuntut Presiden Jokowi diadili itu salah kaprah dan hanya didasari kebencian semata. Padahal, prestasi Presiden Jokowi selama dua periode sangat banyak sekali untuk perubahan RI,” tegas Djoko, hari ini.
Dia kembali menyatakan bahwa pernyataan tokoh-tokoh yang hadir menunjukkan hanya tudingan tanda dasar dan cuma didasari dari kebencian pihak-pihak terhadap sosok Presiden Republik Indonesia Jokowi.
Pasalnya, dalam konsolidasi sejumlah tokoh yang hadir di antaranya mantan Ketua MPR RI Amien Rais, pakar hukum tata negara Refly Harun, mantan KSAL Laksmana (Purn) Slamet Soebijanto, dan eks Ketua KPK Abraham Samad. Lalu Said Didu, Anthony Budiawan, jurnalis Rahma Sarita, dr. Tifa, mantan juru bicara Gus Dur, Adhie Massardi, Roy Suryo, Alip Purnomo, Said Didu, Anthony Budiawan, jurnalis Rahma Sarita, dr. Tifa, mantan juru bicara Gus Dur, Adhie Massardi, Roy Suryo, Alip Purnomo, dan lainnya.
“Apa yang disampaikan mereka tidak merepresentatifkan seluruh masyarakat Indonesia. Terbukti pada survei Litbang Kompas pernah merilis hasil survei terkait citra positif Presiden Jokowi. Dan sebanyak 89,4 persen responden menilai citra Jokowi baik jelang akhir jabatan Oktober mendatang,” jelasnya.
Selain itu, kata dia, capaian penting lainnya adalah pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM) selama 10 tahun terakhir dinahkodai Jokowi.
“Kemajuan pembangunan infrastruktur yang Indonesiasentris telah dilakukan Jokowi. Dan pembangunan ini meliputi jalan tol, jalan nasional, bendungan, irigasi, pelabuhan, bandara, dan Ibu Kota Nusantara (IKN). Terobosan-terobosan lainnya dan kegiatan bertaraf Internasional telah sukses digelar dan banyak diapresiasi dunia,” pungkasnya.