Koma.id | Serang – Ulama se-Provinsi Banten kembali menegaskan sikap tegas terhadap keberadaan pabrik miras PT. Balaraja Barat Indah di Cikande, Kabupaten Serang.
Dalam aksi di depan pabrik KH. Fahaddudin, Pengasuh Majelis Ta’lim Raudhotul Muta’allimin, menyampaikan bahwa perlawanan akan terus berlanjut hingga tuntutan penutupan pabrik dipenuhi.
“Sampai hari kiamat pun kami sebagai ulama se-provinsi Banten akan terus melakukan aksi. Bahkan, kami akan mengerahkan massa lebih besar lagi dari ulama dan pondok pesantren se-Banten untuk menegakkan Makruf Nahi Mungkar,” ujar KH. Fahaddudin dengan tegas.
Aksi tersebut merupakan kelanjutan dari gelombang protes yang dilakukan oleh ulama dan santri dalam beberapa minggu terakhir, yang menolak keras operasional pabrik miras di wilayah mereka.
Aksi ini merupakan bentuk penolakan para santri dan ulama yang tergabung dalam Aliansi Ulama se Provinsi Banten terhadap keberadaan pabrik yang memproduksi minuman keras (miras) merek Kawa-Kawa tersebut.
Mereka dengan tegas menuntut penghentian produksi miras merek Kawa-Kawa yang dianggap bertentangan dengan nilai-nilai agama dan merusak generasi muda.
Diwakili KH. Fahaddudin, S.Pdi, para ulama menyampaikan keprihatinan mendalam atas keberadaan pabrik miras di kawasan yang seharusnya menjadi simbol industri halal.
