Gulir ke bawah!
Kesehatan

Lonjakan Covid-19 di Singapura Diprediksi Tak Pengaruhi Indonesia

10218
×

Lonjakan Covid-19 di Singapura Diprediksi Tak Pengaruhi Indonesia

Sebarkan artikel ini

Koma.id – Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, menilai lonjakan kasus infeksi Covid-19 di Singapura tidak akan berdampak terhadap Indonesia. Kondisi ini dipicu oleh populasi lansia lebih sedikit di Indonesia, serta capaian vaksinasi Covid-19 yang diklaim maksimal.

“Kita (Indonesia) berada di situasi yang diuntungkan, dengan populasi muda yang cukup tinggi dan tingkat vaksinasi yang relatif baik,” kata Dicky saat dihubungi Tempo, Senin, 22 Mei 2024. Walaupun begitu, dia tetap merekomendasikan untuk meningkatkan pola hidup sehat demi mengurangi risiko terinfeksi.

Silakan gulirkan ke bawah

Merujuk data Kementerian Kesehatan Singapura, meningkatnya kasus infeksi Covid-19 di negara itu dipicu oleh hadirnya varian KP.1 dan KP.2, sejenis turunan dari virus Covid-19 dan tercatat hadir secara global di seluruh dunia. Menurut Dicky, penyebaran lewat wisatawan sangat berpotensi menyumbang peningkatan kasus.

“Indonesia hampir sama dengan Singapura, khususnya dari segi destinasi wisata. Indonesia banyak didatangi oleh wisatawan mancanegara dan tentunya ini memiliki risiko (penyumbang Covid-19), tapi tidak parah,” ucap Dicky.

Dicky menyampaikan di masa sekarang fase pandemi telah berakhir, bukan berarti masyarakat terbebas dari yang namanya terinfeksi Covid-19. Sebab di masa kini risiko dari fenomena long covid masih akan terjadi dan dampaknya cukup berpengaruh untuk mengurangi kualitas kehidupan masyarakat.

Long covid memang tidak membuat risiko kematian akibat infeksi meningkat, namun menurut Dicky, efek yang dirasakan masyarakat akibat fenomena ini di antaranya mudah ledah dan kesulitan untuk mengingat sesuatu, alias pelupa. “Risiko komplikasi akibat long covid bisa terjadi, tapi perbandingannya 1 dari 10 kasus,” ujar Dicky.

Perihal lonjakan kasus akibat varian KP.1 dan KP.2, Dicky menyampaikan tidak akan separah sebelumnya saat varian Delta muncul. Masyarakat diharapkannya tetap tenang dan menjaga kondusivitas dengan menjaga pola hidup sehat, serta vaksinasi ditingkatkan.

“Secara umum tidak usah panik dan tentu kebiasaan hidup bersih sehat ditingkatkan. Memakai masker dan cuci tangan harus tetap dijaga, minimal untuk mengurangi risiko dan dampak infeksi Covid-19 jangka panjang,” ucap Dicky.

Jangan lupa temukan juga kami di Google News.