Koma.id- Isu mengenai kenaikan drastis harga bawang merah yang melambung 100% dari harga normal menjadi sorotan publik, khususnya bagi para pedagang pasar. Dalam situasi ini, para pedagang pasar menyoroti perlunya tindakan cepat dari Pemerintah untuk mempercepat distribusi bawang merah ke pasaran, guna menekan lonjakan harga yang tidak terkendali.
Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi), Abdullah Mansuri, menegaskan bahwa harga bawang merah di pasar saat ini telah mencapai angka yang mencengangkan, mencapai rata-rata Rp80.000 per kilogram. Menurutnya, kenaikan harga sebesar dua kali lipat dari harga biasanya menjadi beban tersendiri bagi para pedagang dan konsumen.
Mansuri menjelaskan bahwa kenaikan harga bawang merah dipicu oleh minimnya pasokan akibat dampak bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah. Selama ini, para pedagang di Jabodetabek umumnya mengandalkan pasokan bawang merah dari wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur, seperti Brebes, Demak, Grobogan, Pati, Nganjuk, dan daerah sentra produksi lainnya di Pulau Jawa.
Menanggapi situasi ini, Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan, juga menyuarakan analisis terkait kenaikan harga bawang merah. Menurutnya, kenaikan harga tersebut dipengaruhi oleh periode libur lebaran yang menyebabkan penurunan pasokan ke pasar. Fenomena ini mengakibatkan keterbatasan pasokan bawang merah di pasar, sehingga harga naik secara signifikan.