Koma.id- Momentum perayaan Hari Buruh Sedunia, yang dikenal sebagai May Day, semakin dekat, dan berbagai elemen buruh telah melakukan persiapan serius untuk menyuarakan tuntutan mereka.
Dalam sebuah konsolidasi yang digelar Senin (22/4) di Kantor Konsulat Cabang Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (KC FSPMI) di Bekasi, kelompok KSPI mengatur strategi dan menyusun agenda untuk perayaan May Day tahun ini.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden KSPI dan sekaligus Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, menegaskan bahwa perayaan May Day kali ini tidak akan melepaskan isu-isu krusial yang telah menjadi fokus gerakan buruh. Salah satunya adalah tuntutan untuk mencabut Omnibus Law Cipta Kerja serta menolak praktik outsourcing dan upah murah.
Rencana aksi yang akan digelar pada 1 Mei mendatang direncanakan akan berlangsung di dua lokasi strategis, yakni Istana Negara dan Istora Senayan. Aksi tersebut diharapkan dapat menjadi panggung bagi suara-suara buruh untuk didengar oleh pemerintah dan masyarakat luas.
Namun, persiapan tak hanya dilakukan oleh kelompok KSPI. Aliansi Aksi Sejuta Buruh (AASB) di bawah pimpinan Jumhur Hidayat juga tengah bersiap-siap untuk menyuarakan tuntutan mereka. Meskipun konsolidasi mereka baru akan dilakukan pada hari Selasa di Kantor Sekretariat AASB di Cilandak, Jakarta Selatan, mereka telah menegaskan bahwa aksi mereka pada 1 Mei nanti akan berlangsung di depan Istana Negara.