Koma.id, Jakarta – Pengamat politik dari Ethical Politics, Hasyibulloh Mulyawan menilai kemenangan Prabowo-Gibran disokong oleh komposisi elektoral yang kuat juga didukung oleh pemilih loyal.
Iwan, sapaan karibnya, faktor bantuan sosial (bansos) sebagaimana dinarasikan pihak tertentu bukanlah faktor pendongkrak utama.
“Pertama harus dilihat bahwa proporsi kemenangan Prabowo paling dominan adalah pemilih loyal yang menginginkan kembali Prabowo untuk bisa menjadi Presiden di 2024,” kata Iwan kepada wartawan, Jumat (22/3/2024).
“Hal ini juga terbukti dengan tidak jauhnya komposisi elektoral Prabowo saat pilpres 2014 dan Juga 2019,” sambung alumni pasca sarjana ilmu politik UNAS ini.
Basis pemilih loyal pendukung dinilai berpengaruh besar terhadap sumbangan elektoral yang dimiliki Prabowo dalam kontentasi pemilu tersebut.
“Iya karena basis pemilih loyal Prabowo. karena terlihat di Pilpres 2014 berpasangan dengan Hatarajasa suara Prabowo sekitar 45%, saat 2019 berpasangan dengan Sandi sekitar 45 % juga,” jelas Iwan.