Koma.id- Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, mengekspresikan keyakinannya bahwa pembentukan hak angket di DPR terkait dugaan kecurangan dalam Pemilu 2024 tidak akan berjalan lancar.
Ganjar menyatakan bahwa akan ada politik interplay yang mengganjal proses tersebut karena adanya pendapat pro dan kontra antarpartai politik di Senayan.
“Saya kira nanti tidak akan berjalan mulus-mulus saja. Karena pasti ada cerita yang setuju dan tidak setuju dan kemudian dibikin cerita-cerita yang semakin meriah agar hak angket itu berjalan atau tidak berjalan,” kata Ganjar secara daring dalam acara Demos Festival, Sabtu (9/3/2024).
Ganjar menambahkan bahwa persiapan untuk menghadapi dinamika politik tersebut telah dilakukan oleh pihaknya.
Proses interupsi di Rapat Paripurna pada Selasa (5/3) lalu, terkait perbedaan pendapat mengenai hak angket, telah menunjukkan warna dinamika yang akan terjadi ke depan menurut Ganjar.
Meskipun demikian, Ganjar memastikan bahwa PDIP siap dan akan konsisten dalam upaya menggulirkan hak angket ke DPR terkait dugaan kecurangan dalam Pemilu.
“Kami selaku partai tentu saja mendorong persiapan-persiapan menyusun naskah akademis, menyiapkan dukungan dari anggota, sampai kemudian nanti bisa masuk ke Paripurna dan disahkan menjadi hak angket DPR,” ujarnya.
Pada paripurna pembukaan masa sidang pada Selasa (5/3), tiga anggota DPR, yaitu Aus Hidayat Nur dari Fraksi PKS, Luluk Nur Hamidah dari Fraksi PKB, dan Aria Bima dari Fraksi PDIP, telah mendorong hak angket terkait dugaan kecurangan dalam Pemilu dan Pilpres 2024.
Mereka menyoroti dugaan penyalahgunaan kekuasaan untuk memenangkan pasangan calon tertentu pada Pemilu tersebut. Luluk khususnya mengakui bahwa Pemilu 2024 adalah yang paling brutal yang pernah dia saksikan sejak era reformasi.