Gulir ke bawah!
Nasional

Presiden Boleh Kampanye dan Memihak, Pengamat : Aturannya Membolehkan

10293
×

Presiden Boleh Kampanye dan Memihak, Pengamat : Aturannya Membolehkan

Sebarkan artikel ini
ujang komarudin
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Dr Ujang Komarudin.

Koma.id – Baru-baru ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan presiden boleh memihak dan berkampanye di Pilpres 2024 selama tidak menggunakan fasilitas negara. Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komaruddin mengatakan presiden dan menteri boleh berkampanye karena memang aturannya membolehkan.

“Undang-undangnya memang membolehkan presiden dan menteri berkampanye,” kata Ujang Komaruddin, Rabu (24/1/2024).

Silakan gulirkan ke bawah

Menurut Ujang, Jokowi akan turun gunung untuk memenangkan anaknya Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres yang berpasangan dengan Prabowo Subianto.

“Saya melihat turunnya Pak Jokowi untuk memenangkan elektabilitas Prabowo-Gibran,” katanya.

Ujang menegaskan secara aturan keberpihakan Jokowi terhadap salah satu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden memang diperbolehkan. Namun, Ujang tidak menampik adanya keinginan publik agar Jokowi menjadi seorang negarawan yang berdiri di tengah.

“Di situlah kepentingan personal dan jabatan berkecambuk. Di satu sisi harus membantu dan menenangkan anaknya yang menjadi cawapres Prabowo, di satu sisi harus menjaga netralitas. Kita tunggu jiwa kenegarawan Jokowi,” pungkasnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menegaskan presiden boleh memihak dan berkampanye di Pilpres 20 selama tidak menggunakan fasilitas negara. Pernyataan Jokowi tersebut disampaikan di hadapan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto seusai penyerahan pesawat Super Hercules C-130J A-1344 di Lanud Halim Perdanakusuma, Rabu (24/1/2024) pagi.

“Presiden itu boleh loh kampanye. Presiden itu boleh loh memihak. Boleh, tetapi yang paling penting waktu kampanye tidak boleh menggunakan fasilitas negara,” tegas Jokowi.

Jokowi menyampaikan posisi presiden bukan hanya sebagai pejabat publik, tetapi juga sebagai pejabat politik.

Saat ditanya wartawan apakah dirinya memihak di Pilpres 2024, Jokowi malah menjawab dengan candaan. “Itu yang saya mau tanya, memihak enggak?” ucap Jokowi terkekeh.

Selain itu, Jokowi pun mempersilakan para menteri Kabinet Indonesia Maju jika ingin berkampanye. Menurutnya, hal tersebut merupakan hak demokrasi dan politik setiap orang.

“Hak demokrasi, hak politik setiap orang. Setiap menteri sama saja,” imbuhnya.

Jangan lupa temukan juga kami di Google News.