Koma.id – Erupsi Gunung Merapi masih berlangsung hingga hari ini, Minggu (12/3/2023).
Rentetan awas panas guguran masih muncul sejak Sabtu, 11 Maret 2023, berdasarkan data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).
Berikut sejumlah update aktivitas Gunung Merapi hingga hari ini.
1. Keluarkan 41 kali APG
Dalam pengamatan selama 24 jam, BPPTKG mencatat ada 41 awan panas guguran yang keluar dari mulut Merapi, Sabtu, 11 Maret 2023.
Jarak luncur maksimal 4 km ke barat daya.
Aktivitas erupsi kali ini, menurut Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso, menjadi yang terbesar kedua setelah aktivitas di tanggal 27 Januari 2021.
Pada tanggal tersebut, Merapi mengeluarkan APG sebanyak 52 kali.
“Jadi, bisa dibilang, ini bukan yang terbesar sejak krisis erupsi 2021,” ujarnya dalam konferensi pers daring, Sabtu.
Kemarin, BPPTKG juga mengamati 4 kali guguran lava dengan jarak luncur 1,5 km ke barat daya.
Suara guguran terdengar 4 kali dengan intensitas sedang dari Pos Babadan.
2. Lanjut keluarkan 6 kali APG
Selanjutnya, dalam pengamatan BPPTKG, Minggu 12 Maret 2023 pukul 00.00-06.00 WIB, terlihat Gunung Merapi masih mengeluarkan APG sebanyak 6 kali.
Jarak luncur maksimal APG yang keluar adalah 2 km menuju barat daya.
Tak hanya itu, BPPTKG juga mengamati ada tujuh kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1,7 km ke barat daya.
3. Rentang amplitudo
Di aktivitas rentetan erupsi kemarin, 41 kali APG yang keluar berada di amplitudo 30-75 mm berdurasi 60,2-458,6 detik.
Sementara, pagi ini, APG tercatat di amplitudo 31-70 mm berdurasi 60,9-190 detik.
Adapun aktivitas kegempaan kemarin ada 50 kali vulkanik dalam, 6 vulkanik dangkal, 163 guguran dan 12 fase banyak.
4. Status Gunung Merapi masih siaga
Status Gunung Merapi, hingga kini, masih siaga, belum ada peningkatan status.
Potensi bahaya saat ini, kata BPPTKG, berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya.
Sektor itu meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara, sektor meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Masyarakat juga diimbau agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar gunung.
Badan Geologi melalui PVMBG-BPPTKG telah menetapkan tingkat aktivitas Gunung Merapi menjadi Siaga sejak tanggal 5 November 2020.
5. Cuaca cerah
Pagi ini, secara meteorologi, cuaca cerah. Angin bertiup lemah ke arah barat.
Suhu udara 16-20 °C, kelembaban udara 70-97 persen, dan tekanan udara 56,7-676 mmHg.
Secara visual, gunung jelas, asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 30-50 m di atas puncak kawah.
Kemarin, sejumlah desa di Kabupaten dan Kota Magelang, serta beberapa daerah di Jawa Tengah mengalami hujan abu.
Hingga pukul 15.30 WIB, Sabtu 11 Maret 2023, titik terjauh jangkauan hujan abu berada di Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang.
Area tersebut berada sejauh 33 km dari puncak Gunung Merapi.