Koma.id – Banyak kader yang merekomendasi nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024 dari Partai NasDem dalam rakernas di Convention Center, Senayan, Jakarta, Kamis (16/6/2022). Namun, mengusung Anies Baswedan, bakal jadi berkah atau musibah bagi NasDem?

Pasalnya politik identitas sudah menyatu dalam sosok Anies Baswedan saat mencalonkan diri dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. Dengan demikian, peluang konstituen meninggalkan NasDem karena tak sepakat dengan gaya politik identitas ala Anies bakal terbuka lebar.

“Tentunya ini resiko yang harus diterima oleh Partai NasDem jika pada akhirnya mendorong AB menjadi Capres,” kata Dir. Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR), Hari Purwanto, Jumat (17/6/2022).

Menurut Hari, tampaknya Surya Paloh sebagai pucuk pimpinan tertinggi Partai NasDem coba menghadirkan sistem dan cara mengakomodir dan pengambilan keputusan dari bawah keatas dimana wilayah turut berperan.

Sehingga kader-kader Partai NasDem dalam menjalankan roda organisasi dengan prinsip demokrasi terpimpin secara eksplisit terbaca oleh publik.

Namun kesimpulan dari hasil Rakernas Partai NasDem itu belum bisa menjadi tolak ukur alias belum final. Mengingat, politik itu dinamis.

“Belum bisa menjadi putusan final. Kenapa? Sosok Surya Paloh adalah politisi dan pengusaha. Tidak ada kawan dan lawan abadi, yang ada hanya pepentingan abadi,” ucapnya.

Temukan juga kami di Google News.